Kamis, 25 Oktober 2012

berjalan


Berjalan
Aku terus bejalan
Menyusuri jalan yang tak tau kapan dan dimana ujungnya
Peluh yang menyapa
Keringat yang membuai

Tak membuatku berhenti
Terus berjalan
Tak tau arah mana lagi yang kutempuh
Sebentar aku menyandarkan tubuh di pohon yang rindang
Penuh dengan kesejukan
Daun yang masih hijau, akar yang menjalar, batang yang kokoh
Mungkin itu aku, mungkin itu orang lain.
Sejenak aku berpikir
Emm, bukan. Itu bukan aku
Berjalan menyusuri jalan tiada henti
Kerongkongan kering mulai terasa.
Sejenak aku berhenti pada sebuah sungai
Masih dengan rasa sejuk, air memberi kesegaran
Apa itu aku ??
Emm, aku tak sesegar itu
Berjalan teruus tak ada henti
Kulit yang kering meredam keinginan untuk terus berjan
Sejenak aku melihat rumah kosong
Rumah yang sepi, sendiri, tak ada tetangga
Rumah yang dulu ramai dan selalu terdengar suara riang dari penghuninya
Apa itu aku ??
Ya.. itu aku.
Dulu ramai sekarang sepi. Sendiri. Tak ada yang peduli. Tak ada yang menyapa.
Keceriaan hanyalah bekas.
Kini aku harus mencari dimana penghuninya itu
Akan terus berjaln
Tak peduli hujan badai menyambar
Tak peduli panas menjadi halangan
Tak peduli rintangan menghadang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar